cw // mention of alcohol, drunk

Setelah membaca chat dari Jayden, Jovi dan Kanasha bergegas menyusul sahabatnya yang berada di sebuah bar tempat biasa yang mereka kunjungi. Sesampainya di bar, Jovi dan Kanasha langsung menuju ke tempat Jayden duduk, raut mukanya sudah terlihat kacau dan terdapat beberapa gelas yang sudah kosong diatas meja.

Udah minum berapa gelas lo? Ga gini caranya jay” sahut Kanasha yang mulai menjauhkan botol alkohol dan gelasnya dari jangkauan Jayden supaya sahabatnya tidak lanjut minum lagi. Jayden sekarang masih dalam keadaan sadar jadi ia masih bisa merespon pertanyaan sahabatnya. “Baru dikit nash cuma tiga” ucapnya.

“Deffa masih ga bales chat gue. Gue bahkan juga gatau dia sekarang dimana. Kalo pun gue tau gue juga takut bikin dia ga nyaman kalo gue ngejar dia terus. Gue kangen banget sama Deffa. Gue butuh Deffa. Gue sejahat itu ya di mata Deffa? Gue udah gagal-” sahut Jayden dengan kembali mencuri kesempatan untuk meminum alkohol yang sudah dijauhkan oleh Kanasha.

“Semuanya aja yang gue sayang pada ninggalin gue. Gue emang ga deserve bahagia kan?-” “Gue udah coba bilang ke Tera buat nyuruh Deffa nyusulin lo kesini” Jayden belum selesai bicara namun Jovi telah menyelanya. “Ga bakal mau dia jo. Gue cuma bisa nunggu” sahut Jayden yang kini kembali menegukkan segelas alkohol. Percuma saja Kanasha sedari tadi mencegahnya untuk minum namun Jayden tetaplah melawan.

“Jay gue cuma gamau kejadian yang dulu setelah papi lo gaada bakal keulang. Lo dulu juga gini minum sampe ga sadar-” Jovi berusaha mengingatkan Jayden namun Jayden tetap mengabaikannya dan terus meminum alkohol yang ada didepannya.

Di lain sisi, Deffa setelah membaca chat dari Tera dan Tristan langsung bergegas berangkat kembali ke Jakarta setelah menghabiskan waktu libur semesternya di rumahnya di Bandung. Perasaan Deffa saat ini sangat kalut dan dipenuhi rasa khawatir sekaligus takut saat nanti ia harus bertemu dengan Jayden. Perjalanan dari Bandung ke Jakarta biasanya memakan waktu hingga tiga jam namun ia berusaha menyetir mobilnya dengan cepat supaya bisa cepat sampai.

Entah sudah berapa gelas alkohol yang dihabiskan oleh Jayden saat ini. Mukanya makin terlihat kacau dan pucat. Jovi dan Kanasha terus mengajak Jayden berbicara agar bisa mengurangi efek alkohol yang ada di Jayden. “Jay udah ya? Sekarang kita pulang” Kanasha berusaha mengajak Jayden untuk pulang namun Jayden menolak.

Jayden kini memegang kepalanya yang mulai terasa sakit, dan melihat itu Jovi tanpa basa-basi lagi langsung merangkul pundak Jayden untuk menuntunnya jalan keluar. Jayden masih sempat menepis tangan Jovi namun tenaganya sudah terkuras habis oleh alkohol. Kedua mata Jayden kini semakin berat, dan badannya semakin lemas tidak berdaya.

Jayden kini berada ditengah Jovi dan Kanasha yang sedang menuntunnya keluar dan sepertinya semesta sedang berpihak ke Jayden karena baru saja Deffa memarkirkan mobilnya di depan bar. Deffa bergegas keluar dari mobilnya untuk menghampiri Jayden. “Thank you udah dateng kesini, def. Thank you-” ucap Jovi. “Biar gue aja yang bawa Jayden pulang ya?” pinta Deffa dan kedua sahabat Jayden langsung menyetujuinya.