Deffa akhirnya segera turun untuk bertemu Jayden yang sudah berada di parkiran apartemennya. Deffa rasanya ingin meleleh ditempat saat melihat Jayden sedang menunggunya sambil berdiri didepan mobil SUV Range Rover warna hitam mewahnya, dengan setelan baju yang sudah Deffa hafal, kaos putih polos dengan celana skinny jeans hitam tidak lupa dengan jaket denimnya.

Jayden masih fokus dengan layar handphonenya hingga tiba-tiba Deffa datang mendekatinya “Good morning jay!” sahutnya dan Jayden langsung melihat ke arahnya, melihatkan senyumnya hingga lesung pipinya terbentuk. “Udah siap, def? Yuk!” Ajak Jayden.

Seperti biasa selama di mobil Jayden selalu menyetel lagu kesukaannya sambil fokus menyetir melihat ke arah depan. Kini Deffa yang memulai pembicaraan mereka “Weekend ini lo tanding ya jay? Bakal latihan terus dong tiap hari?” tanyanya. Jayden langsung menganggukkan kepalanya “Iya nih udah dari kemarin-kemarin sih latihannya jadi lebih intense-” “Semangat, captain!” Jayden langsung tertawa salah tingkah saat dirinya disebut kapten oleh seseorang yang ia suka dari dulu. Menjadi kapten tim basket universitas memang tidaklah mudah, apalagi dengan tekanan ia harus membawa nama universitasnya dan harus memberikan yang terbaik.

“Lo juga bakal sibuk banget ga sih? Ngurus BEM, proker baru juga” giliran Jayden bertanya balik ke Deffa. “Harusnya gue ga sih yang tanya gitu ke lo, jay? Gue kagum sama lo yang bisa kuliah dan ikut banyak kegiatan sekaligus but you’re doing so great in everything! Pantes sih disukain satu kampus ya hehe” ucap Deffa.

“Ngga lah def ga lebay kayak gitu juga kali haha- ya emang capek sih tapi gue seneng dan enjoy ngelakuin itu semua” Jawab Jayden yang makin salah tingkah karena baru saja dipuji oleh seseorang yang sudah ia sukai dari lama.

“Eh lo udah sarapan belom? Mau mampir ke minimarket?” tanya Jayden tiba-tiba. “Udah kok jay tadi. Langsung ke kampus aja” sahut Deffa yang hanya dibalas anggukan oleh Jayden.

Setelah beberapa menit dalam perjalanan, mereka berdua akhirnya sampai di kampus dan Jayden langsung menuju ke gedung fakultas Deffa untuk drop off Deffa didepan lobbynya. “Thank you so much, Jayden! See you again later?” ucap Deffa saat keluar dari mobil Jayden. “See you, Deffa!” balas Jayden sambil melambaikan tangannya, lalu ia langsung menuju gedung fakultasnya.

Setelah memarkirkan mobilnya, Jayden bergegas untuk keluar dari mobilnya namun ia merasakan tas yang biasa ia bawa menjadi sedikit lebih berat. “Apa nih?” tanyanya dalam hati saat melihat sebuah kotak bekal dan ada sebuah sticky notes diatasnya. Jayden langsung melihatkan senyumnya saat membaca isi sticky notes tersebut yang ternyata dari Deffa. “The cutest bunny” gumamnya sambil membuka kotak bekalnya.

Sebelumnya saat di mobil Deffa secara diam-diam memasukkan kotak bekal yang sudah ia siapkan ke tas kuliah Jayden, saat Jayden masih fokus menyetir. Aksinya sempat hampir gagal karena Jayden terus-terusan mengajaknya mengobrol namun akhirnya ia berhasil memasukkan kotak bekalnya ke tas Jayden.