Keesokan harinya Jayden langsung menjemput Deffa lebih awal untuk mengajaknya makan siang di sebuah restoran yang biasa mereka kunjungi. “Sayang, kamu biasanya kalo bikin suits suka warna apa?” celetuk Deffa disaat mereka sedang menikmati makanannya. “Biasanya simple aja sih sayang, kalo ga hitam ya dark grey?” “Should we choose another color then?” Deffa ternyata mempunyai sebuah usul untuk membuat setelan jas pacarnya menjadi sedikit lebih berbeda daripada biasanya. “I guess it’s a good idea. Nanti kita coba liat disana ya?” jawab Jayden dan Deffa menganggukkan kepalanya dengan semangat.

Beberapa menit setelah mereka selesai makan siang, akhirnya Jayden dan Deffa sampai di Tailor Shop langganan Jayden. Beberapa macam setelan jas yang terpajang di tokonya terlihat simple namun tetap elegan. Jayden segera menemui tailor yang biasa membuat jas untuknya.

Seperti biasa dimulai dari memilih warna jasnya terlebih dahulu. Deffa terlihat serius memilih salah satu dari sekian banyak warna jas yang tersedia, Jayden yang duduk disebelahnya hanya bisa tersenyum gemas melihat pacarnya yang sedang fokus. “Kalo warna navy mau ga, sayang? Kayaknya cocok banget di kamu” celetuk Deffa saat memilih sebuah warna navy di katalog warna jas.

Tentu saja Jayden tidak akan menolak. Jayden langsung setuju dan dilanjutkan dengan memilih bentuk jas dan bahan untuk kemeja di bagian dalamnya. “Kalo buat MUN bagusnya yang casual fit tapi juga keliatan formal elegan ga sih, sayang? Jaayy? Ih jangan senyum-senyum aja kamu ayo pilih bareng!” Deffa sedikit kesal karena sedari tadi Jayden yang ia ajak ngomong hanya tersenyum gemas menatapnya. “Iya iya sayang. Kamu pilih aja pasti aku setuju” ucap Jayden dengan santai dan Deffa kembali fokus memilih semua bahannya.

“Terus buat kemeja bagian dalamnya pake yang dari bahan silk biar kamu nyaman pakenya- Jaydeenn aku serius!” Deffa semakin kesal saat Jayden kembali tertawa gemas melihatnya dan kemudian mengusap kepala Deffa. “Just choose everything you want sayang nanti aku tinggal fitting” ucap Jayden. Walaupun Deffa sedang kesal karena sang pacar tidak bisa diajak serius, Deffa tetap fokus untuk memilih semuanya hingga ke bagian kemeja, dasi, dan yang lainnya.

Setelah beberapa menit konsultasi dengan tailornya, Jayden akhirnya melakukan fitting sesuai dengan semuanya yang dipilih oleh Deffa. “It’s a perfect fit, sayang!” Jayden terlihat puas dengan semua pilihan Deffa, setelan jas berwarna dark navy dan kemeja warna putih, serta dasi berwarna dark navy dengan motif garis merah. Deffa akhirnya berdiri didepan Jayden dan merapikan jasnya “Iya perfect soalnya kan aku yang milih” ucap Deffa yang terlihat bangga dengan warna dan motif bahan jas yang ia pilih.

Tanpa banyak basa-basi lagi Jayden akhirnya membeli setelan jas sesuai yang Deffa pilih, dan ia akan mengambil jasnya beberapa hari lagi setelah selesai dijahit. “As always my baby has a perfect fashion sense” Jayden memuji Deffa saat mereka sudah kembali ke mobil. Deffa yang terlihat salah tingkah kemudian menggenggam tangan pacarnya “Good luck MUN nya sayang. Harus menang ya? Kalo menang nanti aku kasih hadiah” sahut Deffa.

Mendengar kata hadiah Jayden langsung penasaran “Hadiah? Emang aku mau dikasih apa kalo nanti menang?” tanyanya. “You will see!” jawab Deffa dengan muka isengnya yang membuat Jayden makin gemas.