cw // kissing

Sesampainya di apartemen Deffa, suasana makin terasa canggung karena keduanya belum ada yang berani memulai percakapan kembali. Jayden melihat Deffa sudah mulai kelelahan dan akhirnya ia yang berani untuk bicara duluan. “Sayang kamu udah keliatan capek banget. Istirahat ya? Kalo gitu aku langsung pulang aja ya” mendengar perkataan Jayden, Deffa semakin kesal karena dirinya mau ditinggal dan akhirnya berani untuk mengeluarkan semua yang ada di benaknya.

“Kamu ga suka ya tadi aku kiss?” tanya Deffa secara tiba-tiba. Skakmat. Jayden akhirnya sadar ternyata ini yang membuat Deffa sedari tadi tidak mau berbicara dengannya. “Sayang-” “Aku udah mikirin ini sejak lama. Selama ini kamu terus yang udah showing so much love for me. Is it wrong if I wanna do the same for you? Sengaja aku mau kasih surprise tapi reaksimu malah biasa aja, bahkan gamau bales kiss aku” sela Deffa mengeluarkan semua emosinya disaat Jayden mau menjelaskan maksudnya.

“Sayang bukan gitu maksud aku-” “Terus apa?” Deffa menyela lagi tidak bisa menahan emosinya yang telah meluap. Jayden kini mengelus lembut pipi Deffa “Iya aku mau jelasin semuanya. Boleh gantian aku dulu yang ngomong?” tanya Jayden dan Deffa hanya membalas dengan anggukan kepalanya.

“Sayang.. Aku minta maaf ya kalo kamu anggep aku ga peka atau apa. To be honest, it’s been from a long time aku juga mau kiss kamu. Siapa coba yang bisa nolak buat kiss kamu? Tapi sebelum aku ngelakuin itu, I have to ask for your consent, sayang. I’m sorry I’m afraid to move because I’m afraid to hurt you. ucap Jayden sambil menatap kedua mata Deffa. Mendengar perkataan Jayden, Deffa sontak terkejut dan tidak bisa berkutik. “Aku minta maaf I was so caught off guard waktu tadi kamu kiss aku. I was so happy yet so shocked and afraid to move” lanjut Jayden menjelaskan alasannya.

Deffa kini menundukkan kepalanya karena merasa bersalah telah marah dan cuek ke Jayden. “Kenapa kamu ga tanya sama aku? I’d be so happy if you wanna kiss me whenever you want” tanya Deffa. “Aku minta maaf ya sayang-”Aku juga minta maaf. Kamu seharian capek MUN tapi malah aku marahin terus aku cuekin cuma gara-gara hal sepele” Deffa semakin merasa bersalah.

“Ngga, sayang. Kamu ga salah. Kamu cuma mau nunjukin kalo kamu sayang banget sama aku and I’m so happy I already got your consent-” “So kiss me again, then?” Deffa tiba-tiba meminta Jayden untuk menyiumnya disaat Jayden masih berbicara.

Mendengar permintaan Deffa, Jayden sudah tidak segan lagi untuk bertindak. Tangan kanannya kini meraih pipi Deffa dan membawanya lebih dekat dengan kepalanya, hingga kedua bibir mereka akhirnya bertemu. Ciuman kali ini terasa berbeda, dimana keduanya telah jelas mendapat consent masing-masing. Kedua bibir dan lidah mereka saling bertemu.

Ciuman inilah yang sudah mereka harapkan dari lama. A soft, slow yet gentle kiss with the fingers intertwined. Deffa yang semula duduk di sofa kini telah berada di pangkuan Jayden. Bibir mereka masih melumat satu sama lain tidak ingin melepas. Jayden yang sedari tadi masih dengan setelan jasnya, sekarang melepas jasnya dan kini hanya kemeja putihnya yang terlihat. Kedua tangan Jayden kini berada di pinggang mungil Deffa, memegang sang pacar agar tetap stabil duduk di pangkuannya.

“Thank you for the gift, sayang. The best rewards I’ve ever received” ucap Jayden ditengah ciuman mereka. Deffa hanya bisa tertawa “I know you’re gonna love it” ucapnya dan lanjut mencium pacarnya kembali.