Setelah beberapa saat bingung memilih, Jayden akhirnya membeli beberapa vinyl untuk menambah koleksinya, dan dilanjutkan dengan mereka berdua pergi ke salah satu cafe tempat favorit mereka untuk ngedate. Setelah beberapa jam akhirnya Jayden mengajak Deffa untuk pulang, tidak lupa mampir dulu ke studio Jayden yang sudah ia janjikan ke Deffa sebelumnya.
“Studionya jauh dari rumah kamu, sayang?” celetuk Deffa bertanya saat mereka berdua berada di mobil. “Studionya di rumah aku kok, sayang. But it’s at basement hehe” jawab Jayden dengan santai sambil menyetir. Deffa masih terlihat bingung kenapa Jayden belum pernah memberitahunya soal ini. Mereka berdua akhirnya sampai di rumah Jayden dan segera menuju ke studio yang Jayden maksud.
Sesampainya didepan studio Jayden segera memasukkan angka kode ke smart door lock studionya dan akhirnya studionya terbuka. Tampak gelap dan seperti jarang dipakai namun masih terlihat bersih tidak ada debu. “Yuk masuk?” Jayden langsung mengajak Deffa untuk masuk dan menyalakan lampu dan AC. “Ini sebenernya studionya Papi. Papi suka banget sama musik dan ternyata nurun juga ke aku hehe. Aku biasanya kesini kalo lagi pengen sendiri, atau kalo lagi kangen sama Papi-” Jayden belum selesai bicara namun Deffa langsung terdiam karena ternyata studio ini menyimpan banyak kenangan bagi Jayden dan Papinya.
Terlihat beberapa alat musik terpajang di studionya, seperti piano, keyboard, gitar, tidak lupa juga vinyl records player untuk koleksi vynil Jayden, alat yang lengkap untuk recording, monitor, speaker dan lain-lainnya layaknya seperti studio musik yang bagus dan mewah. Deffa semakin terdiam saat melihat ada beberapa figura foto yang berisi foto Jayden dengan Papinya. “Jayden sayang maaf-” “Gapapa sayang. Justru harusnya aku sering ngajak kamu kesini ya biar aku ada temennya kalo lagi dengerin musik” Deffa ingin meminta maaf namun Jayden malah menyela perkataannya duluan.
“Mau nyoba play vinyl yang tadi aku beli ga? Aku tadi jadinya beli vinylnya Frankie Valli” ucap Jayden sambil mengeluarkan vinyl yang tadi ia beli dari paper bag, kemudian menaruhnya ke atas vinyl playernya. Tidak lupa Jayden mengambil gitar akustik kesayangannya untuk dimainkan sambil mendengarkan lagunya. “Frankie Valli bagus yang lagu Can’t Take My Eyes Off You ga sih sayang?” sahut Deffa dan Jayden setuju dengan menganggukkan kepalanya.
“You’re just too good to be true~” Jayden mulai menyanyikan lagu dan memetik gitarnya. Deffa terlihat gugup dan salah tingkah karena ini baru pertama kalinya ia melihat Jayden bernyanyi didepannya.
“Can’t take my eyes off you~
You’d be like heaven to touch
I wanna hold you so much~”
“At long last, love has arrived~” Deffa akhirnya melanjutkan lirik lagunya dan kini Jayden yang dibuat terkejut olehnya karena ini baru pertama kalinya juga bagi Jayden mendengar suara merdu dari Deffa.
“And I thank God I’m alive~