cw // mention of kissing
Hari telah berlalu begitu cepat dan tidak terasa hari ini adalah hari yang menegangkan untuk Jayden, karena sebagai mahasiswa jurusan Hubungan Internasional yang selalu aktif dalam mengikuti banyak kegiatan, dirinya ditunjuk menjadi perwakilan kampusnya untuk mengikuti kompetisi Model United Nations (MUN). Seluruh berkas telah Jayden siapkan dan sekarang ia menuju ke convention hall tempat MUN tersebut dilaksanakan, tidak lupa menjemput sang pacar terlebih dahulu.
Akhirnya Jayden ditemani oleh Deffa sampai juga di hall dan Deffa terlihat lebih gugup daripada pacarnya. “Papernya udah siap semua kan? Bentar ini dasi kamu masih berantakan-” ucap Deffa sambil merapikan setelan jas dan dasi Jayden. ‘Should I give him a good luck kiss?’ batin Deffa yang sedang ragu apakah ia harus melakukannya atau tidak, hingga tiba-tiba “Kakak!” terdengar suara mami Jayden dan Jayson yang memanggil Jayden dari kejauhan. Ternyata mami dan adiknya Jayden menyusul untuk menghampiri Jayden sebelum kompetisi MUN dimulai.
Ternyata niat Deffa untuk memberi Jayden sebuah good luck kiss tidak direstui oleh semesta. “Kakak! Good luck ya sayang anak mami pasti bisa!” “Good luck, kakak!” ucap mami Jayden dan adiknya yang memberi semangat kepada Jayden. “Eh ada Deffa juga. Temenin Jayden ya sayang? Mami sama Jayson soalnya abis ini mau langsung pergi-” “Iya mami tenang aja Deffa disini terus kok hehe” sejak berpacaran, Deffa dan mami Jayden menjadi sangat dekat. **
“Yaudah kakak mami duluan ya? You got it, okay? Just do your best, kakak!” Jayden hanya menganggukkan kepalanya dan saat mami Jayden berpamitan untuk pergi, ternyata Jayden juga harus masuk ke hall karena kompetisi akan segera dimulai. “Sayang, aku masuk dulu ya? Wish me luck? I love you!” ucap Jayden dengan terburu-buru namun masih menggenggam tangan Deffa. “Iya yaudah sana masuk! Good luck! I love you too!” sahut Deffa saat Jayden sudah melepas genggamannya dan segera masuk ke hall. ‘Gagal lagi’ batin Deffa yang masih berniat untuk memberi Jayden good luck kiss namun lagi-lagi digagalkan oleh semesta.
Selama mengikuti kompetisi MUN, Jayden berusaha yang terbaik untuk mempresentasikan papernya didepan delegasi lain dan sangat aktif dalam mengikuti diskusi dan perdebatan yang biasanya terjadi saat membahas suatu topik. Selema beberapa jam kompetisi berlangsung, performa dan paper Jayden dinilai sangat memuaskan dan membuatnya dinobatkan sebagai pemenang Best Position Paper dan Best MUN Delegates.
Setelah kompetisi selesai, Jayden segera menuju keluar ruangan hall dan mencari Deffa yang sedang menunggu diluar. Deffa yang melihat Jayden keluar dari hall langsung berlari menghampirinya. “How was it?” tanya Deffa sangat penasaran dan Jayden dengan bangganya melihatkan dua piagam yang bertuliskan pemendang Best Position Paper dan Best Delegates, yang membuat Deffa terkejut dan loncat di tempat sebelum ia memeluk Jayden. “I know you can make it! As always pacar aku yang paling keren! Selamat, sayang!” ucap Deffa sambil memeluk Jayden dan Jayden membalas pelukannya lebih erat. “All thanks to you, sayang” ucap Jayden sambil menatap kedua mata pacarnya yang kini terlihat berbinar.
Tanpa banyak basa-basi lagi Deffa kini menangkup pipi Jayden dengan kedua tangannya dan langsung melumatkan bibirnya di bibir Jayden. Jayden terlihat sangat terkejut saat sebuah ciuman lembut mendarat di bibirnya dan tidak bisa berkata apa-apa saat Deffa melepaskan bibirnya dari bibir Jayden setelah beberapa detik. “Congratulations, my baby peach! It was my surprise gift” sahut Deffa. Jayden masih membeku di tempatnya dan bingung harus bereaksi seperti apa, ia tadi bahkan tidak membalas ciuman Deffa, dan kini membuat Deffa merasa aneh, canggung, sekaligus malu dengan aksi yang ia lakukan barusan. “Thank you, bunny! Let me treat you for dinner?” jawaban Jayden membuat Deffa semakin kesal karena Deffa menganggap ciuman yang ia berikan ke Jayden tidak ada artinya.
Sesampainya di restoran untuk makan malam, Deffa sudah tidak bersemangat seperti sebelumnya dan bahkan hanya menjawab dengan singkat dan ketus saat Jayden bertanya. “Bunny, are you okay? Ayo dimakan makanannya, sayang” tanya Jayden dan tidak ada respon sama sekali dari Deffa. “Abis ini kita langsung pulang ya? Aku nanti main dulu di apart kamu boleh? tanya Jayden lagi dan belum ada jawaban dari Deffa. “Sayang?-” “Iya boleh” selama mereka makan malam hanya dua kata itu saja yang terucap dari Deffa.
Jayden yang sedari tadi masih bingung dengan tingkah aneh pacarnya hanya bisa menghembuskan nafas yang berat. Raut mukanya terlihat sangat lelah setelah seharian mengikuti kompetisi MUN, namun setelahnya ia malah mendapatkan perlakuan dingin dari sang pacar. “Kamu pasti capek ya nungguin aku seharian? Aku minta maaf ya sayang” Jayden setelah itu tidak mengucapkan apa-apa lagi dan setelah mereka selesai makan malam, mereka berdua langsung menuju ke apartemen Deffa.