Setelah kemarin Deffa tiba-tiba mendapatkan perkataan yang tidak layak dari beberapa akun yang tidak ia kenal, Deffa tetap berusaha menjalani harinya seperti biasanya, mulai dari berangkat kuliah dijemput oleh sang pacar, dan masih mengobrol seperti layaknya pasangan yang sedang berpacaran. Deffa sengaja masih belum mau menceritakan hal yang ia alami tadi malam ke Jayden karena tidak mau membuat pacarnya khawatir.

Kebetulan perkuliahan Jayden dan Deffa di hari ini sama-sama selesai di siang hari jadi mereka bisa pulang bersama lebih awal, dan sebelumnya mereka memutuskan untuk makan di kantin gedung fakultas Jayden. Kantin gedung fakultas Jayden selalu terlihat ramai pada siang hari dan Deffa merasa banyak pasang mata yang tertuju kepadanya. Awalnya terasa biasa saja hingga akhirnya Jayden merasa ada yang aneh dengan pacarnya karena ketika Jayden ingin merangkul pundak atau menggenggam tangan pacarnya, selalu ditepis oleh Deffa. **

“Sayang, kamu gapapa?” tanya Jayden tiba-tiba dan sepertinya Deffa tahu kalau Jayden sadar ada yang aneh dengan dirinya. “Gapapa kok” jawab Deffa. “Kok aku daritadi mau meluk sama megang tangan kamu malah ditepis terus-”Malu, Jayden! Dilihat banyak orang!” Jayden makin merasa ada yang aneh dengan Deffa karena biasanya Deffa tidak masalah saat Jayden tiba-tiba merangkul atau menggandengnya di area publik dan terlihat banyak orang.

Raut muka Deffa yang semula biasa saja juga sekarang seperti orang ketakutan yang ingin menhindar dari banyak orang “Kita pulang aja yuk?” ajak Deffa ke sang pacar. Saat mereka berdua di mobil, Jayden menyulurkan lengan dan membuka telapak tangan kirinya dengan maksud mau menggenggam Deffa saat ia menyetir, namun kali ini Deffa mengabaikannya. Jayden kini yakin pasti ada yang disembunyikan oleh Deffa tetapi ia tidak akan memaksa sang pacar untuk cepat menceritakannya. “Sayang? Kalo ada apa-apa cerita ya sama aku? Aku ga maksa buat kamu cerita sekarang. But I’m all ready dan bakal disamping kamu terus kalo kamu butuh aku” sahut Jayden namun tidak ada respon dari Deffa yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya melihat ke layar handphonenya.