Hari ini bertepatan Jayden lagi tidak ada kelas kuliah, jadi kesempatan ini ia gunakan untuk menghampiri gedung fakultas Deffa. Semoga semesta berpihak kepadanya hari ini. Dan benar saja, beberapa menit setelah ia memarkirkan mobilnya di halaman gedung fakultas Deffa, terlihat Deffa baru saja keluar dari gedung dengan tumpukan berkas laporan dan tugas-tugasnya.
Deffa tampak terburu-buru seperti ingin pergi ke suatu tempat hingga tiba-tiba badannya menyenggol mahasiswa lain dan membuat berkasnya jatuh berhamburan kemana-mana. “Lo kenapa sih def jalan aja ga becus” gumam Deffa kesal sambil membereskan berkasnya. “Perlu dibantuin ga?” Deffa tiba-tiba mendengar suara yang sangat familiar baginya. ‘JAYDEN???’ teriak Deffa dalam hati saat Jayden langsung membantunya mengambil lembaran kertas yang masih berhamburan.
“Jayden? Lo ngapain kesini? Ga ada kelas?” tanya Deffa saat kembali berdiri setelah membereskan semua berkasnya. “Iya gue ga ada kelas nih def. Gue kesini mau nyariin lo sih tapi ternyata langsung ketemu hehe” jawab Jayden dengan sedikit canggung.
“M-mau nyariin gue? Ada apa emangnya jay? By the way makasih banget udah bantuin gue beresin berkasnya” Deffa menahan salah tingkahnya dengan mengalihkan pandangannya agar tidak bertatapan dengan Jayden. “Gue mau ngasih ini-” Jayden tiba-tiba mengeluarkan beberapa lembar tiket pertandingan basketnya. “Gue kan kemarin udah janji mau ngajakin lo nonton tanding basket gue tapi gue lupa minta nomer hp lo haha jadi gue samperin aja langsung” Demi apapun kedua kaki Deffa kali ini sudah seperti jelly. ‘Tahan def lo gaboleh keliatan bego didepan crush lo’ ucap Deffa dalam hati yang sudah tidak tahan ingin teriak.
“Lo mau kemana def? Buru-buru banget gue liat” sahut Jayden dan Deffa tidak menjawab karena ia terlihat melamun di tempat. “Def?-” “Eh? Ini gue sebenernya mau survey buat tugas laporan sama ada beberapa hal yang harus gue urus buat proker kemarin-” “Mau gue anterin?” Deffa belum selesai bicara namun Jayden tiba-tiba menyela perkataannya. “Hah?-” “Iya. Mau gue anterin ga?” “Eh gausah jay gue naik ojol aja” ucap Deffa yang sekarang makin salah tingkah. “Gausah. Sama gue aja. Udah mulai mendung juga ini ntar kalo lo kehujanan gimana?”
Entah sudah ke berapa kalinya batin Deffa ingin teriak kalau ia sedang berhadapan dengan Jayden. “Eh? Yaudah deh. Thanks jay” Deffa sudah tidak bisa berkata-kata lagi saking salah tingkahnya. “Yes!” Gumam Jayden pelan sambil menahan rasa senangnya lalu mengajak Deffa pergi ke arah mobilnya.